share pengalaman nyebrang pulau part 1

daripada sepi...saya mau cerita2 ah...

sehubungan dengan multiply yang error ga mau diajak posting,, sementara saya pindah ke sini dulu ceritanya...(yg ga berkenan remove aja tag nya), bukan bermaksud mau nyombong...tapi ingin berbagi dengan teman-teman, tentang pengalaman dan pengamatan yang saya lakukan selama berlibur..jadi yang gak kebagian oleh2 gak protes...hehe, bukan ding...jadi biar kita semua belajar dari hikmah perjalanan many ini....so here we go

Yap…ini sekilas cerita tentang perjalanan liburan saya kemarin. Beberapa orang mungkin mengatakan ini perjalanan “honey moon” bagi pasangan yang baru menikah. Namun, justru bagi saya sendiri bukan….ini bukan “honey moon”….tapi ini “money moon”, hehe….kenapa saya sebut begitu ?? simak kisah saya berikut ini (kok jadi kaya tagline acara reality show :p).

H-7
Suami : “nong (panggilan sayang buat si saya), gimana ni ?? minggu depan itu kita mo ngapain aja di Bali ?? atau many mau jalan2 juga di luar bali”
Saya : “hmm…teserah kak adit aja, many ga tau …abis bingung dan blm pernah ke sana”, dengan muka polos super lempeng sambil sibuk baca buku negeri 5 menara.
Suami : “yah…kalo kak adit si sebenrnya ga terlalu tertarik liat kuta, kecak, sanur dll….hmmm…kak adit pengen nya ke Tulamben, di sana bisa celup2 (istilah kami berdua untuk snorkelling dan diving)…Cuma kalo ke sananya Cuma berdua lumayan juga…mati gaya juga seminggu…dan nyebrang perahunya itu loh….muahaaal”
Saya : “mmmm….(have no idea)”
Suami : “sebenernya 3 temen ada yg ngajakin naik Rinjani, na….Cuma….kak adit masi belum berani bawa many naik gunung…mana many akhir2 ini suka sesak nafas pula..rinjani pula…huff…blm berani kak adit”
Saya : “ emang mereka pergi di waktu yang sama ??”
Suami : “iya sama keberangkatannya, naik air asia pake tiket promo juga…tiketnya ke Bali..tapi mereka mau ke Rinjani, emang 3 orang itu gila naik gunung semua”
Saya : “kalo many sebenernya pgn bgt celup2”
Suami : “bisa sih celup2…dari rinjani…bisa ke gili trawangan atau ke pulau menjangan”
Saya : “many insyaAllah kuat deh naik gunung…biasa jalan rihlah ini”
Suami : “naik gunung itu beda mochan (lagi2 panggilan sayang), medan rinjani juga lumayan setau kak adit,..mana cuacanya sekarang lg kaya gini…tapi emang sih…dengan naik gunung…kta bisa spend waktu lebih teratur…jadi ga kelamaan di laut”

Akhirnya kami terdiam, dan suami browsing2 tempat wisata di Bali


H-4
Perbincangan masih seputar apakah saya mampu naik gunung atau tidak. Akhirnya sabtu pagi itu suami saya mengetes kemampuan fisik saya, diajaklah saya lari pagi keliling stadion senayan. FYI….jangan dibayangkan saya lari mengitari lapangan lari macam trek lari di sabuga, sama sekali beda, saya lari keliling stadion bagian luarnya…karena pengunjung memang tidak diizinkan masuk ke dalam. Artinya, space saya untuk lari-lari pagi itu adalah cukup luas….dan melelahkan.
Saya mampu mengelilingi space itu sebanyak 3 putaran jogging nonstop 30 menit, fyuuh capainya.

H-2
Suami masih belum yakin dengan fisik saya. Suami masih 50:50 pergi ke rinjani, mengingat perlengkapan naik gunug yang dibawa memang biasa tidak sedikit.

H-1
Siang hari itu saya masih antara niat bepergian liburan dan tidak niat, mengingat saya tidak punya sepatu untuk trekking, kupluk, sarung tangan, jas hujan…atau perlengkapan standar naik gunung yang lainnya.
Jam 6 sore, suami pulang kantor….masih menimbang-nimbang rencana 3 teman nya untuk bergabung naik gunung rinjani….hingga SMS dari salah seorang teman kak adit tiba, yg kurang lebih begini isinya (aga lu[a redaksinya) :
“dit, lu jadi ikut kan ?? ayolah..masa Cuma gara2 peralatan aja nyerah…masa lu habis nikah langsung pensiun gitu aja naik gunung…ni gw masih di pancoran, ke sini aja, bahas bwat besok”
akhirnya suami memutuskan, “BISMILLAH…many dibawa naik gunung pertama kalinya”…jeng jeng….malam itu juga suami ngajak many belanja perlengkapan standar naik gunung, kaya sepatu trekking, kupluk, sarung tangan, nyiapin carrier, trangia, dll. Sibuk pokonya sampai besok paginya masih packing-packing, yang menyebabkan rumah kontrakan kami yang mungil ini berantakan mirip korban banjir.

*2 be cont…sehubungan dengan saya mau bersih-bersih dan ada janji di st.Gambir
saat menatri bersinar terik